Detail Cantuman

ABSTRAK

Latar Belakang: Perubahan fisik yang dialami remaja termasuk pertambahan berat badan, tinggi
badan, dan perubahan bentuk tubuh dapat menimbulkan persepsi negatif pada remaja baik terhadap
diri mereka sendiri sehingga memicu perilaku body shaming. Hal ini dapat meningkatkan risiko
depresi, kecemasan, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri. Tujuan: Untuk menganalisis
hubungan body shaming dengan harga diri dan risiko bunuh diri pada remaja akhir di SMK X
Jakarta. Metode: Desain penelitian cross-sectional dengan populasi dan sampel sebanyak 66
responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu kuesioner
body shaming, An Adult version of Coopersmith Self Esteem Inventory (CSEI), dan Suicidal
Behaviors Questionnaire Revised (SBQ-R). Validitas kuesioner diuji pada 103 siswa/i di SMK Y
Jakarta dengan hasil kuesioner body shaming memiliki 18 item pernyataan valid, kuesioner CSEI
memiliki 23 item pernyataan valid, dan kuesioner SBQ-R memiliki 4 item pernyataan valid. Hasil:
Uji statistik menggunakan uji chi-square didapatkan hasil analisis body shaming dengan harga diri
(p-value = 0,007) dan hasil analisis body shaming dengan risiko bunuh diri (p-value = 0,040).
Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara body shaming
dengan harga diri dan ada hubungan antara body shaming dengan risiko bunuh diri pada remaja akhir di SMK X Jakarta.

Kata Kunci: Remaja Akhir, Body Shaming, Harga Diri, Risiko Bunuh Diri.