Detail Cantuman

ABSTRAK

Latar Belakang: Hipertensi paling banyak dialami lanjut usia, sehingga sulit melakukan aktivitas fisik
seperti olahraga ataupun aktivitas fisik lainya karena detak jantungnya tinggi dan otot jantung harus
bekerja lebih keras untuk berkontraksi. Aktivitas fisik menghasilkan protein delta inducing pepide sleep
(DIPS), yang dapat memperbaiki kualitas tidur melalui induksi tidur gelombang lambat. Lanjut usia
yang tidak melakukan aktivitas fisik akan berdampak pada kuantitas dan kualitas tidurnya sehingga
mendapatkan kualitas tidur yang buruk.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur lansia penderita
hipertensi di puskesmas Pengasinan.
Metode: Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan
sampel dihitung menggunakan rumus sampel uji beda proporsi dengan jumlah hasil 119 responden
menggunakan teknik purposive sampling, adapun kriteria inklusi penelitian ini lansia yang tercatat
penderita hipertensi di PKM Pengasinan yang bersedia menjadi responden, berumur >60 tahun tidak
mengalami penurunan kognitif dan bisa beraktivitas dengan baik. Instrument pengumpulan data
menggunakan alat ukur PASE (Physical Activity Scale for the Elderly) dan PSQI (Pittsburgh Sleep
Quality Index) serta analisis yang digunakan menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas memiliki aktivitas kurang aktif sebanyak 77 responden
(64,7%) dan kualitas tidur buruk sebanyak 74 responden (62,2%), yang mayoritas ber usia 60-74
tahun,berjenis kelamin perempuan, sudah menikah, pendidikan terakhir SD, tidak bekerja, dan tidak ada
keturunan hipertensi. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square terdapat hubungan antara aktivitas
fisik dengan kualitas tidur dengan nilai p-value sebesar 0.000.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur lansia penderita hipertensi
di puskesmas Pengasinan.

Kata Kunci: Physical activity, Hipertensi, Elderly, Sleep quality