Detail Cantuman

ABSTRAK
Pendahuluan: Keluarga di implikasikan menjadi unit pelayanan karena masalah
kesehatan keluarga saling berhubungan. Salah satu masalah kesehatan yang dapat
mempengaruhi keluarga adalah penyakit diabetes melitus karena menjadi salah
satu dari berbagai penyakit yang mengancam hidup banyak orang. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis tentang penerapan terapi senam kaki terhadap
perubahan kadar gula darah sewaktu pada keluarga dengan masalah utama
diabetes mellitus di daerah pengasinan. Metode: penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan keluarga dengan diabetes melitus dengan menerapkan senam kaki
diabetik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan
keluarga yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan,
dan evaluasi. Studi kalsus ini dilalkukaln di RT 04/RW 17 Keluralhaln Pengalsinaln
Kecalmaltaln Bekalsi Timur dallalm walktu tigal halri. Sampel dalam penelitian ini
adalah keluarga yang terdiagnosis penyakit DM tipe 2. Instrumen yang digunakan
yaitu Alat GDS yang sudah terkaliberasi, observalsi SOP peneralpaln senalm kalki
dialbetik daln lembalr Observalsi pengukuraln kaldalr gulal dalralh.Teknik alnallisis yang
digunalkaln dengaln calral observalsi oleh peneliti daln studi dokumentalsi yalng
menggunalkaln daltal untuk selalnjutnyal diinterpretalsikaln oleh peneliti dibalndingkaln
teori yalng sudalh aldal sebalgali balhaln untuk memberikaln rekomendalsi dallalm
intervensi tersebut. Hasil dan Pembahasan: Hasil dari pengkajian ditemukan
perbedaan antara kedua klien terdapat tingkat pengetahuan yang berbeda dan
dukungan keluarga yang berbeda pula. Dalam penegakan diagnosa keperawatan
terdapat tiga diagnosa yang yang sama antara ketiga klien yaitu risiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah, perilaku Kesehatan cenderung berisiko, dan
kurangnya pengetahuan. Hasil evaluasi dari masalah keperawatan ketiga klien
teratasi dalam tiga kali kunjungan. Hasil pengukuran GDS sebelum dilakukan
senam kaki ketiga klien 200 mg/dl sedangkan sesudah dilakukan senam kaki
diabetik pada keluarga 1 yaitu 196 mg/dl, keluarga dua yaitu 199 mg/dl, dan
keluarga ketiga yaitu 194 mg/dl. Kesimpulan dan Saran: Berdasarkan hasil
evaluasi masalah keperawatan dapat teratasi dan terjadi perbedaan kadar gula
darah sebelum dan sesudah diberikan tindakan senam kaki diabetik. Studi kasus
ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan diabetes melitus yang berbabasis EBNP

Kata Kunci: Diabetes Melitus, Asuhan Keperawatan Keluarga