Detail Cantuman

ABSTRAK
Pendahuluan: Pewarnaan sitologi menggunakan metode papanicolaou merupakan kombinasi
pewarnaan hematoksilin eosin. Eosin memberi warna merah atau oranye pada unsur asidofilik.
Ekstrak kulit manggis memiliki senyawa antosianin yang bersifat berwarna oranye pada suasana
asam. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak kulit manggis sebagai pengganti eosin
terhadap sitologi buccal smear dengan metode papanicolaou.
Metode: Lokasi penelitian ini dilakukan di laboratorium sitohistoteknologi STIKes Mitra Keluarga
pada tanggal 13 Februari-3 Maret 2023 dengan desain penelitian yang digunakan adalah
eksperimental. Sampel merupakan buccal smear dari 10 mahasiswa. Teknik pengambilan sampling
menggunakan purposive sampling dan pembuatan ekstrak kulit manggis menggunakan metode
maserasi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenceran 1:1 (rata-rata: 2,8) dan 1:5 (rata-rata: 2,85)
mendapatkan hasil yang paling rendah, sedangkan hasil yang paling mendekati larutan kontrol (rata
rata: 4) adalah pengenceran 1:3 (rata-rata: 3,4). Uji Normalitas mendapatkan Sig. 0.0001 yang
menunjukkan <0,05 artinya Ha ditolak atau data tidak terdistribusi normal. Sehingga dilanjutkan uji
non parametrik yaitu uji Kruskal Wallis. Hasil uji Kruskal Wallis sig. 0.0001 menunjukkan <0,05
yang artinya Ho ditolak atau terdapat pengaruh ekstrak kulit manggis sebagai pewarna altenatif
pengganti eosin pada metode papanicolaou terhadap sitologi buccal smear.
Kesimpulan: Ekstrak kulit manggis berpotensi dalam mewarnai sitoplasma sebagai pewarna
alternatif pengganti eosin terhadap sitologi buccal smear dengan metode papanicolaou. Konsentrasi
larutan ekstrak kulit manggis yang optimum untuk digunakan sebagai pengganti eosin adalah 1:3
dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,4.


Kata kunci : Buccal smear, Ekstrak Kulit Manggis, Eosin dan Papanicolaou.