Detail Cantuman

ABSTRAK
Pendahuluan: Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia berarti masalah gizi berubah baik
bentuk maupun penyakit yang ditimbulkannya. Di kota-kota terbesar di Indonesia sudah meluasnya
budaya Barat yang populer menyebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat, konsumsi makanan
cepat saji, sering mengonsumsi makanan manis dan minuman manis, serta sedikitnya aktivitas fisik.
Orang dengan usia produktif rentan terhadap obesitas dan dapat meningkatkan risiko penyakit
degeneratif sehingga menurunkan produktivitas tenaga kerja, penurunan ekonomi, dan angka
morbiditas yang tinggi. Oleh karena itu, masalah gizi pada pekerja cenderung kegemukan. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara makan dan minum manis dengan status gizi pada
karyawan PT. Hillconjaya Sakti di DKI Jakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional yang
menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 152 orang yang diambil dengan
teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Semi Quantitative
Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan ukuran status gizi ditentukan oleh IMT.
Hasil: Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa nilai p-value
penelitian adalah (0.145).
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
konsumsi makanan dan minuman manis dengan status gizi karyawan PT. Hillconjaya Sakti.

Kata Kunci: karyawan, makan dan minum manis, pola konsumsi, status gizi