Buku - Bunga rampai gangguan reproduksi pada pria dan wanita
Sistem reproduksi pada manusia dapat mengalami gangguan, yang bisa
disebabkan oleh adanya penyakit dan juga kelainan. Gangguan pada sistem
reproduksi tentu saja bisa menyerang siapa saja, baik itu wanita maupun pria.
Konteks yang positif, kesehatan reproduksi tidak hanya berarti terbebas dari
penyakit atau gangguan selama proses reproduksi,tetapi kondisi ketika proses
reproduksi tercapai dalam situasi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang
sempurna. Ini berarti bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk
bereproduksi, wanita dapat melalui masa kehamilan dan persalinan dengan
aman, dan reproduksi memberi hasil yang positif juga yaitu bayi dapat hidup
dan tumbuh dengan sehat. Pengertian ini juga mempunyai implikasi bahwa
manusia dapat mengatur fertilitas mereka tanpa risiko mengalami gangguan
kesehatan dan dapat mengalami seks yang aman (Armini, 2019).
Problem kesehatan reproduksi biasanya dikarenakan banyak faktor. Faktor
yang bersifat internal terkait dengan persoalan pemahaman mengenai
kesehatan reproduksi. Faktor yang bersifat ekternal bisanya merupakan faktor
yang berhubungan dengan hal yang berada di luar kemampuan diri seperti
lingkungan, pergaulanan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
dan lain-lain. Pemahaman mengenai kesehatan reproduksi menyumbangkan
begitu besar kontribusi persoalan-persoalan reproduksi. Pria dan perempuan
dengan pemahaman tentu mengarahkan dirinya untuk menghindari resiko dan
dampak negatif bagi diri, keluarga, dan lingkungannya.
Jenis gangguan reproduksi pria antara lain Ejakulasi dini, Disfungsi ereksi,
Varikokel, Balanitis, Penyakit peyronie, Hidrokel, Hipogonadisme dan Prostatitis.
Sedangkan jenis gangguan reproduksi wanita yaitu gangguan menstruasi,
Hipertensi, infeksi Menular Seksual (IMS), Endometriosis, Polikistik Ovarium
Syndrome (PCOS), Kanker Reproduksi., Sindrom Menopause Dini, Vulvovaginitis,
Infertilitas Wanita, Kista ovarium.
Di Indonesia terdapat sejumlah penyakit ginekologi serta gangguan pada
kesehatan reproduksi perempuan yaitu kanker rahim 35%, kanker serviks 52%,
kandidiasis 5%, kemandulan 20%, serta keputihan 15%. Insiden infeksi saluran
reproduksi (ISR) paling atas di dunia ialah di antara umur remaja 35% hingga
42% serta orang dewasa 27% hingga 33%. Infeksi pada saluran reproduksi remaja yakni, candidiasis (25%-50%), vaginosis bekterial (20%-40%), dan
trikomoniasis (5%- 15%) (Sari & Badar, 2019; Lutfiani dkk, 2023).
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Ns. Elfrida Simamora, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M. |
Pengarang |
Ns. Elfrida Simamora, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M. - Personal Name (Pengarang) |
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
PUB 222 2024 |
Subyek |
infertilitas Menstruasi, Haid INFEKSI SEKSUAL
|
Klasifikasi |
PUB 222 2024 |
Judul Seri |
|
GMD |
Publikasi Dosen |
Bahasa |
|
Penerbit |
Prodi S1 Keperawataan STIKes Mitra Keluarga |
Tahun Terbit |
2024 |
Tempat Terbit |
Bekasi |
Deskripsi Fisik |
|
Info Detil Spesifik |
|
Citation