Detail Cantuman

RINGKASAN

Hasil analisis situasi mitra menunjukkan siswa/i SMK Teknologi Laboratorium
Medis (TLM) belum memiliki akses keterampilan optimal mengenai uji aktivitas
antibiotik dengan metode kirby baeur. Hal ini dikarenakan belum memiliki alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk mendukung ketrampilan mikrobiologi. Apabila ada, hanya sebatas
teori dan simulasi dalam bentuk alat peraga. Padahal sesuai ketentuan Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP), siswa/i jurusan TLM, diharuskan mampu melakukan proses
pengujian resistensi mikroorganisme. Namun pada kenyataannya Laboratorium
mikrobiologi TLM SMK Bhakti Kartini belum dilengkapi dengan alat dan bahan
ketrampilan tersebut secara optimal.
Berdasarkan latar belakang di atas, STIKes Mitra Keluarga berinisiatif untuk
melaksanakan PKB terpadu sekolah mengenai pelatihan pengujian resistensi antibiotik di
SMK Bhakti Kartini. Kebaruan dari PKM ini antara lain setiap peserta secara individual
diajak untuk terlibat langsung melakukan uji aktivitas antibakteri, dan dilakukan uji
konsep dan ketrampilan, sehingga target indikator peserta telah memperoleh materi
tentang keterampilan uji antibakteri terukur dengan baik.
Tujuan PKM ini adalah memberikan pelatihan mengenai uji aktivitas antibiotik
dengan metode Kirby Baeur pada siswa/i TLM SMK Bhakti Kartini di Kota Bekasi.
Manfaat dari kegiatan ini selain memberikan ketrampilan mengenai uji antibiotik juga
memberikan pengalaman kepada pada siswa/i untuk melakukan uji aktivitas antibiotik
secara optimal, sehingga diharapkan PKM ini ikut berperan dalam mewujudkan Program
Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan yang
memberikan pendidikan berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Peserta adalah siswa
jurusan TLM kelas 12 SMK Bhakti Kartini berjumlah 37 orang. Pelaksanaan Kegiatan
PKM ini meliputi pemberian materi resisten antibiotik, Pelatihan uji resistensi antibiotik,
dan evaluasi indikator keberhasilan kegiatan PKM dilakukan dengan pemberian soal
konsep dalam bentuk pre test dan post, serta ujian ketrampilan.

Hasil kegiatan ini mampu menghasilkan target luaran berupa peningkatan nilai rata-
rata hasil pre test sebesar 61, setelah diberikan materi pelatihan menghasilkan nilai post

test 77. Data nilai rata-rata terdistribusi normal (0,177>0.05) dan homogen (0.458>0.05).
Uji t-test paired menghasilkan siginifikansi 0.01 <0.05 sehingga H0 ditolak atau kegiatan
PKM di SMK Bhakti Kartini mampu meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan mengenai
uji sensitivitas bakteri secara signifikan. Adapun nilai rata-rata ketrampilan sebesar 73,7
atau 66,78 % peserta telah terampil dalam mempraktikkan uji sensitivitas bakteri terhadap
antibiotik.Hasil pelatihan ini memberikan dampak (impact) dalam meningkatkan
ketrampilan tambahan sebelum melakukan uji sertifikasi BNSP jurusan TLM SMK
Bhakti Kartini untuk kompetensi pemeriksaan mikrobiologi Klinis