BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.9, No.2, Desember 2024. ISSN: 2549-0486
ABSTRAK
Salah satu upaya mengatasi resistensi antibiotik dapat dilakukan melalui pencarian bahan alam tumbuhan yang
berpotensi sebagai antibakteri. Salah satu hasil destilasi bahan alam yang berpotensi antibakteri adalah minyak atsiri
daun sirih (Piper betle). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh minyak atsiri terhadap Staphylococcus
aureus dan Eschericia coli ressisten antibiotik. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan variabel bebas
berupa minyak atsiri konsentrasi 5%,10%,15%,20%,25%, dan 100%, sedangkan variabel terikat adalah diameter zona
hambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E.coli. Ekstraksi minyak atsiri menggunakan destilasi uap, karakterisasi
kimia dengan uji GC-MS. Pengujian antibakteri menggunakan metode Kirb-baeur. Hasil Uji GC-MS dominan eugenol
(3,50%), Caryophyllene (3,79%), Germacrene D (1,19%). Pemberian minyak atsiri mampu menghambat pertumbuhan
S. aureus dengan diameter zona hambat 10,5 mm (sedang), 10,6 mm (sedang), 10,8 mm (sedang), 12,3 mm (kuat), 14
mm (kuat), dan 30,2 mm (sangat kuat), sedangkan E. coli sebesar 5,7 mm (sedang), 7,5 mm (sedang), 10,5 mm
(sedang), 12 mm (kuat), dan 30,03 mm (sangat kuat). Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan nilai Fhitung sebesar
11762,7 sedangkan Ftabel sebesar 3,48 (Fhitung > Ftabel). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian minyak atsiri
konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 100% mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E.coli
secara nyata. Pemberian minyak atsiri daun sirih lebih efektif dalam mempengaruh S.aureus dibandingkan E.coli
Kata Kunci—sirih, piper, minyak atsiri, S.aureus, E.coli.