Detail Cantuman

Jurnal Mitra Kesehatan (JMK)
p-ISSN 2580-3379(print),e-ISSN 2716 0874 (online)
Vol. 07, No. 01, Desember 2024, Hal. 106-118

Pendahuluan: Tuberkulosis paru merupakan infeksi kronis yang
disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat
mengakibatkan komplikasi berat, termasuk diabetes, yang
meningkatkan risiko kematian. Selain itu, prevalensi TB-DM di
Indonesia mencapai 14,8%. Tujuan: Penelitian ini untuk
mengevaluasi penggunaan obat antituberkulosis pada pasien TB
Paru komorbid diabetes melitus dengan menggunakan indikator
tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat obat. Metode: Desain penelitian
yang digunakan observasional dengan pendekatan retrospektif.
Pada penelitian ini menggunakan variabel mandiri antara lain usia,
jenis kelamin, profil pengobatan, tahapan pengobatan, tepat obat,
tepat dosis dan tepat indikasi. Teknik sampling yang digunakan
yaitu consecutive sampling. Sampel penelitian terdiri dari 62 pasien
rawat jalan yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan Microsoft Excel. Hasil: Penelitian ini menunjukkan
bahwa kasus TB paru komorbid diabetes mellitus lebih banyak
terjadi pada pasien laki-laki sebanyak 40 pasien (65%) sedangkan
perempuan 20 pasien (35%) dengan mayoritas usia 46-55 tahun
(45%). Terapi penggunaan obat TB Paru lebih dominan OAT
Kombipak sebanyak 43 pasien (69,4%) sedangkan yang
menggunakan KDT 19 pasien (30,6%). Evaluasi penggunaan obat
menunjukkan tingkat ketepatan indikasi sebesar 100%, tepat dosis
sebesar 83,9 %, dan tepat obat sebesar 93,5%. Kesimpulan:
Berdasarkan kesesuaian terhadap “Pedoman Nasional
Penanggulangan TB” oleh Kementrian RI tahun 2016 maka
pengobatan yang diberikan pada pasien rawat jalan TB dengan
komorbid Diabetes Melitus di RS X Kota Bekasi tahun 2019 – 2022
menunjukkan tingkat tepat indikasi sebesar 62 pasien (100 %),
tepat dosis sebesar 52 pasien (83,9 %) dan tepat obat sebesar 58
pasien (93,5%).