Detail Cantuman

MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Volume 9, Nomor. 2, September 2024
e-ISSN : 2685-7901
p-ISSN : 2528-6420
DOI : https://doi.org/10.52073/midwinerslion.v7i2.263

ABSTRAK

Pendahuluan: Diabetes adalah keadaan kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin
atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara cukup. Dimana hal ini
meningkatkan gula dalam darah. Salah satu dampak dari diabetes adalah terbentuknya ulkus, Metode:
formulasi sediaan salep yang telah dibuat kemudian dilakukan evaluasi sediaan meliputi organoleptis,
homogenitas, daya sebar, pH, viskositas dan kestabilan serta dilakukan uji penyembuhan ulkus. Hewan uji
yang berjumlah 30 ekor dikelompokan menjadi 5 kelompok uji, dimana setiap kelompok terdiri atas 5 ekor
tikus. Tikus dibuat menjadi diabetik dengan memberikan Alloxan monohidrat secara intrperitorial. Ulkus
dibuat dengan menyayat pada bagian punggung sekitar 1x1 cm, lalu luka dibiarkan 1-2 hari. Setelah itu,
kelompok tikus diberikan ekstrak dengan konsetrasi yang berbeda-beda lalu dibandingkan dengan kontrol.
Pada tikus kelompok I diberikan sediaan topikal salep ekstrak 10%. Kelompok II diberikan sediaan topikal
salep ekstrak dengan konsentrasi 15%. Kelompok III sediaan topikal salep ekstrak dengan konsentrasi 20%.
Kelompok IV sebagai kontrol negatif yaitu tanpa diberikan perlakuan. Kelompok V sebagai kontrol positif
diberikan betadine salep. Hasil: pengujian ulkus pada salep 10% memiliki tingkat penyembuhan yang terbaik
dibanding kontrol hal ini dapat dilihat pada penyembuhan ulkus tikus yang lebih cepat. Salep 20%
membutuhkan waktu empat hari dalam penyembuhan ulkus. Salep 15% serta kontrol membutuhkan waktu
selama enam hari untuk penyembuhan. Simpulan: formula salep 10% mempunyai penyembuhan terbaik
terhadap ulkus diabetik dibandingkan kontrol yang diberikan.

Kata Kunci: Pisang Ambon, Salep, Diabetes, Ulkus