Detail Cantuman

ABSTRAK

Latar Belakang: Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap pengaruh lingkungan sosial
dalam membentuk perilaku. Di Indonesia, sebanyak 10,15% remaja atau satu dari sepuluh orang
diketahui bermain game online. Game online, khususnya yang bertemakan kekerasan, mengandung
unsur-unsur yang dapat memengaruhi perilaku agresif dan menjadi salah satu faktor pemicunya.
Menurut teori belajar sosial Albert Bandura, remaja cenderung meniru perilaku yang mereka amati.
Selain itu, World Health Organization (WHO) telah mengklasifikasikan kecanduan game sebagai
gangguan kesehatan mental dalam ICD-11. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara kecanduan bermain game online bertemakan kekerasan dengan perilaku agresif
pada remaja di SMAN 1 Tambun Selatan. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan desain
kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki
yang bermain game online bertemakan kekerasan di SMAN 1 Tambun Selatan. Sampel berjumlah
119 responden yang dipilih menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode
consecutive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan Buss and Perry Aggression
Questionnaire (BPAQ) dan The Indonesian Online Game Addiction Questionnaire. Data dianalisis
menggunakan aplikasi SPSS dengan uji Fisher’s Exact. Hasil: Hasil analisis menunjukkan nilai p =
0,025, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kecanduan game online
bertemakan kekerasan dan perilaku agresif. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara

kecanduan bermain game online bertemakan kekerasan dengan perilaku agresif pada remaja laki-
laki di SMAN 1 Tambun Selatan.

Kata kunci: Kecanduan game online, Game online bertema kekerasan, Perilaku agresif, Remaja