Detail Cantuman

ABSTRAK

Pendahuluan: Masa remaja merupakan fase dimana terjadinya peralihan dari masa kanak-kanak
menuju ke masa dewasa yang ditandai dengan banyak perubahan, termasuk aspek psikososial.
Permasalahan dalam perkembangan remaja mencakup kebingungan peran dan perilaku negatif yang
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang berkontribusi terhadap munculnya
permasalahan tersebut adalah pola asuh dalam keluarga, khususnya keterlibatan ayah (fathering).
Dalam konteks budaya Indonesia, peran ayah dalam pengasuhan anak cenderung kurang optimal
dan sering kali dibatasi oleh peran tradisional sebagai pencari nafkah dan adanya kekakuan peran.
Tujuan Penelitian : Menganalisis hubungan antara peran ayah dengan Perkembangan Psikososial
pada remaja. Metode: penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain
cross sectional . Populasi pada penelitian ini sebanyak 1057 siswa SMP X Bekasi dan sampel yang
dibutuhkan sebanyak 90 siswa. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk menganalisis
aspek fathering menggunakan kuesioner sebanyak 32 pernyataan, sedangkan pada aspek pernyataan
Perkembangan Psikososial remaja sebanyak 21 item pernyataan. Analisis bivariat yang digunakan
pada penelitian ini adalah korelasi spearman. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik korelasi
spearman p = 0,000 (P-Value < 0,005) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan nilai Koefisien
Korelasi (r) = 0,543. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara
statistik antara Fathering dengan Perkembangan Psikososial Remaja. Hal tersebut menunjukkan
bahwa semakin tinggi tingkat Fathering maka akan semakin baik pula Perkembangan Psikososial
Remaja.
Kata kunci : keterlibatan ayah; peran ayah; perkembangan psikososial ; remaja.