Detail Cantuman

ABSTRAK

Latar Belakang: Dispepsia merupakan salah satu gangguan pencernaan yang sering dialami oleh
remaja, ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, nyeri ulu hati, mual, cepat
kenyang, hingga perut kembung. Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap gangguan
pencernaan akibat pola makan yang tidak teratur, frekuensi makan yang kurang, serta kebiasaan
mengkonsumsi makanan dan minuman bersifat iritatif seperti makanan pedas, asam, berlemak,
minuman bersoda, dan berkafein. Kebiasaan ini dapat memicu peningkatan produksi asam lambung
dan menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara pola makan, konsumsi makanan dan minuman iritatif dengan kejadian
dispepsia pada remaja di SMK 1 Taman Harapan. Metode: Penelitian menggunakan desain
kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 105 siswa dipilih menggunakan
teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pola makan dengan
kejadian dispepsia (p-value = 0,041), sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara
konsumsi makanan dan minuman iritatif dengan kejadian dispepsia (p-value = 0,622). Kesimpulan:
Pola makan yang kurang baik meningkatkan risiko terjadinya dispepsia pada remaja, sedangkan
konsumsi makanan dan minuman iritatif tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Edukasi
mengenai pentingnya menjaga pola makan sehat sangat diperlukan untuk mencegah dispepsia pada
usia remaja.

Kata Kunci: Pola Makan, Konsumsi Makanan dan Minuman Iritatif, Dispepsia, Remaja