Detail Cantuman

ABSTRAK

Latar belakang dari penelitian ini didasari oleh meningkatnya kasus diabetes mellitus (DM) di
kalangan remaja, yang sebagian besar disebabkan oleh pola konsumsi makanan dan minuman tinggi
gula, seperti es teh manis. Remaja menjadi kelompok yang sangat rentan di zaman sekarang karena
gangguan metabolik, termasuk peningkatan kadar glukosa darah, karena pola makan yang kurang
sehat dan kurangnya edukasi gizi. Meskipun pemanis alternatif seperti stevia dianggap lebih aman,
masih diperlukan pembuktian ilmiah terhadap dampaknya secara langsung terhadap kadar glukosa
darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi es teh manis yang
menggunakan pemanis stevia terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada siswa/i remaja di salah
satu SMK di Kota Bekasi pada hari Senin, 5 Mei 2025. Metode yang digunakan adalah kuantitatif
eksperimental dengan desain pre-post test without control group. Jumlah sampel sebanyak 47
responden usia 10–19 tahun yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pemeriksaan kadar
glukosa darah dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan dua jam setelah mengonsumsi es teh manis
dengan stevia, menggunakan metode POCT (Point of Care Testing). Analisis data dilakukan dengan
uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar glukosa darah sebelum konsumsi es teh manis adalah
90,96 mg/dL dan setelah konsumsi menjadi 88,55 mg/dL. Sebanyak 91,49% responden mengalami
penurunan kadar glukosa darah. Uji wilcoxon menunjukkan bahwa penurunan ini signifikan (p <
0,005). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa konsumsi es teh manis dengan pemanis stevia
berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu. Temuan ini dapat mendukung
pemanfaatan stevia sebagai alternatif pemanis yang lebih aman bagi remaja.

Kata kunci: Glukosa Darah, Es Teh Manis, Stevia, Remaja, POCT