Detail Cantuman

Latar Belakang:
Komplikasi postpartum yaitu: perdarahan, luka kandung kemih, kemungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang. Sasaran peningkatan derajat kesehatan ibu dalam Millenium Development Goals (MDGs) 2015 adalah 102/100.000 kesehatan ibu menurunkan AKI untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di segala usia, masih tingginya AKI yaitu 359/100.000. Indikasi tindakan SC salah satunya ketuban pecah dini (KPD). Peran perawat dalam mencegah dan menangani komplikasi pasca persalinan, yaitu sebagai care giver, edukator, dan kolaborator.

Tujuan Umum:
Tujuan laporan kasus ini untuk memperoleh gambaran nyata melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan pasca partum sectio caesarea dengan indikasi Oligohidramnion dan Ketuban Pecah Dini (KPD) melalui pendekatan proses keperawatan secara komprehensif.

Metode Penulisan:
Dalam penyusunan laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif, naratif, malalui studi kasus, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi yaitu dengan mengungkapkan fakta-fakta sesuai dengan data-data yang didapat pada saat penulis melakukan proses keperawatan.

Hasil:
Hasil dari pengkajian didapatkan tujuh diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut, ketidakefektifan pemberian ASI, bounding attachment, gangguan mobilitas fisik, risiko perdarahan, risiko infeksi, risiko gangguan psikologis: depresi. Intervensi pada diagnosa prioritas nyeri akut adalah kaji nyeri pasien secara komprehensif, obsevasi tanda-tanda vital, observasi adanya petunjuk nonverbal, ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi nafas dalam), berikan obat Torasic 3 x 30 mg, obat Tramal sup 3 x 100 mg (k/p), obat Zaldiar 3x1 tab.

Kesimpulan dan Saran:
Asuhan keperawatan pada pasien pasca partum sectio caesarea dengan indikasi oligohidramnion dan Ketuban Pecah Dini (KPD) perlu memperhatikan masalah keperawatan yaitu nyeri akut.

Keyword: Asuhan Keperawatan Pasca partum sectio caesarea Ketuban Pecah Dini (KPD), dan Oligohidramnion.

Daftar Pustaka: 24 (2010-2019)