Detail Cantuman

Latar Belakang:
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis. Di Indonesia terdapat 1.017.290 jiwa yang terkena tuberkulosis atau sebesar 0,42%. Komplikasi lanjut yang terjadi pada pasien tuberkulosis adalah obstruksi jalan nafas, kerusakan parenkim berat, fibrosis paru, cor pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru dan sindrom gagal nafas sehingga dibutuhkan peran perawat terutama dalam bentuk promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif untuk mengurangi angka kematian.

Tujuan umum:
Laporan kasus ini adalah untuk memperoleh gambaran nyata melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan tuberkulosis melalui pendekatan proses keperawatan secara komperhensif.

Metode penulisan:
Dalam penyusunan laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
mengungkapkan fakta-fakta sesuai dengan data-data yang didapat.

Hasil:
Hasil dari pengkajian didapatkan tiga diagnosa keperawatan yaitu bersihan jalan nafas tak efektif, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi penyebaran infeksi. Intervensi pada diagnosa prioritas bersihan jalan nafas tak efektif adalah kaji fungsi pernapasan: bunyi nafas, kecepatan: RR, irama dan kedalaman, penggunaan otot aksesori, catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa atau batuk efektif catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis, berikan pasien posisi semi fowler, berikan obat codein melalui oral.

Kesimpulan dan saran:
Pada evaluasi keperawatan yang perlu ditekankan pada pasien tuberkulosis adalah bersihan jalan nafas kembali efektif. Saran untuk perawat diharapkan sebelum melakukan pemeriksaan BTA Sebaiknya memberikan instruksi pasien agar tidak makan dan minum pada pagi hari setelah bangun tidur sehingga hasil dari pemeriksaan BTA dapat akurat.

Keyword: Asuhan keperawatan medikal bedah, tuberkulosis (TB)

Daftar pustaka: 9 (2012-2020)