Detail Cantuman

Latar belakang:
Setiap tahunnya ada sekitar 15 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit
stroke, dengan sepertiga dari kasus ini yaitu sekitar 6,6 juta mengakibatkan kematian. Stroke non hemoragik (iskemik) terjadi ketika suplai darah ke bagian dari otak terganggu atau tersumbat total. Gangguan khusus setelah stroke seperti hemiparesis dan hemiplegia, afasia, disartria, disfagia, apraksia, perubahan penglihatan, hemianopia homonimus, sindrom horner, agnosia, negleksi unilateral, penurunan sensorik, perubahan perilaku, dan inkontinesia.

Tujuan Umum: Mampu memahami konsep penyakit stroke dan menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik.

Metode penulisan: Penulis menggunakan metode penulisan model deskriptif naratif yaitu dengan memberikan gambaran pemberian asuhan keperawatan pada pasien melalui pendekatan proses keperawatan.

Hasil: Hasil dari pengkajian didapatkan diagnosa prioritas ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan interupsi aliran darah yang ditandai dengan hasil MRI: ischemic infractions tersebar pada medula oblongata sisi kiri, cerebelly kiri 8-10 foci. Kriteria hasil: TTV stabil, tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK, tidak ada kekambuhan, dengan intervensi yang harus ditekankan pada tindakan mengobservasi tanda-tanda peningkatan TIK. Hasil evaluasi yang didapatkan tingkat kesadaran dan motorik/sensorik stabil dan tidak mengalami penurunan.

Kesimpulan dan saran: Pada kasus stroke non hemoragik perlu ditekankan pada evaluasi bahwa sirkulasi serebral harus tetap adekuat dengan ciri-ciri seperti tidak terjadi penurunan kesadaran dan tidak terjadi peningkatan TIK yaitu sakit kepala yang berlebihan dan muntah proyektil.

Keyword: Stroke non hemoragik, asuhan keperawatan stroke non hemoragik.
Daftar Pustaka: 16 (2009-2018)