Detail Cantuman

Remaja adalah suatu proses tumbuh kembang menuju sebuah kematangan. Remaja didefinisikan juga sebagai perubahan dari masa anak menuju ke dewasa. Konsentrasi belajar adalah pemfokusan dalam proses pembelajaran, Salah satu hambatan yang membuat pemusatan perhatian rendah yaitu dismenore pada remaja dan biasanya remaja yang mengalami dismenore dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu seperti kurang minat belajar, konsentrasi belajar yang menurun sehingga tidak bisa menangkap materi yang disampaikan. Rasa cemas dapat menyebabkan nyeri dan mempengaruhi terjadinya dismenore sehingga membuat emosi seseorang tidak stabil dan aktivitas menjadi terhambat.

Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dan dismenore terhadap konsentrasi belajar pada remaja siswi di SMKN X Kota Bekasi. Metode menggunakan kuantitatif dengan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik yang digunakan yaitu dengan Teknik simple random sampling didapatkan sampel 100 responden analisis dilakukan menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan dengan kategori sedang yaitu sebanyak 36%. Sebagian besar
responden memiliki tingkat nyeri dengan kategori sedang yaitu sebanyak 39%. Sebagian besar responden memiliki konsentrasi belajar dengan kategori terganggu yaitu sebanyak 48%. Berdasarkan hasil bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
tingkat kecemasan terhadap konsentrasi belajar (p-value = 0,019) dan terdapat hubungan yang signifikan antara dismenore terhadap konsentrasi belajar (p-value = 0,007) pada remaja siswi di SMKN X Kota Bekasi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat
kecemasan dan dismenore terhadap konsentrasi belajar pada remaja siswi di SMKN X Kota Bekasi

Kata Kunci : Kecemasan, Dismenore, Konsentrasi belajar, Remaja