Detail Cantuman

Reza Anindita. 24020110400004. Potensi Teh Hijau (Camelia sinensis L.) dalam
Perbaikan Fungsi Hepar, Ginjal, dan Testis pada Mencit yang diinduksi
Monosodium Glutamat (MSG). Di bawah bimbingan Tri Retnaningsih
Soeprobowati dan Nanik Heru Suprapti.
Monosodium glutamat (MSG) merupakan salah satu bahan aditif sintetis
yang banyak digunakan oleh manusia sebagai penyedap rasa pada makanan.
Penggunaan MSG dalam jumlah yang optimal dapat meningkatkan transmisi
impuls syaraf untuk mendukung fungsi koordinasi dan regulasi, namun
penggunaan dalam jumlah berlebihan dapat menginduksi terjadinya stres oksidatif
sehingga memicu kerusakan dan penurunan fungsi organ tubuh. Teh hijau sebagai
antioksidan alami berpotensi menghambat terjadinya stres oksidatif akibat induksi
MSG secara berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi teh
hijau (Camelia sinensis L.) dalam memperbaiki fungsi hepar, ginjal, dan testis
pada mencit yang diinduksi MSG secara berlebihan dan mengkaji kondisi
histologis hepar, ginjal, dan testis yang diberi seduhan daun teh hijau pada mencit
yang mengalami stres oksidatif akibat induksi MSG secara berlebihan. Penelitian
dilakukan selama 30 hari dengan hewan uji mencit jantan strain Balb/c berjumlah
28 ekor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial.
Faktor pertama, pemberian MSG dengan dua level perlakuan. Faktor kedua,
pemberian teh hijau dengan dua level perlakuan. Tiap perlakuan diulang sebanyak
7x, terdiri dari P0 sebagai kontrol yang diberi akuades 0,5 ml/ekor/hr, P1 yang
diberi teh hijau 0,015 gr/ekor/hari, P2 yang diberi MSG 0,84 gr/ekor/hr, P3 yang
diberi MSG 0,84 gr/ekor/hr dan teh hijau 0,015 gr/ekor/hr. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa induksi MSG dosis 0,84 gr/ekor/hr memberi dampak pada
penurunan bobot hepar, ginjal, testis, diameter atau tebal tubulus seminiferus,
motilitas atau jumlah spermatozoa, peningkatan diameter hepatosit, glomerulus,
tubulus proksimalis, kadar SGPT dan SGOT secara nyata. Adapun, pemberian teh
hijau dosis 0,015 gr/ekor/hr belum berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan
bobot hepar, ginjal, testis, tebal atau diameter tubulus seminiferus, motilitas atau
jumlah spermatozoa, penurunan diameter glomerulus, tubulus proksimalis, kadar
SGPT atau SGOT pada mencit, baik yang diinduksi MSG maupun tanpa MSG.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya interaksi antara MSG dan teh hijau
terhadap diameter hepatosit, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian teh
hijau dosis 0,015 gr/ekor/hr mampu memperbaiki kerusakan hepatosit yang
disebabkan oleh induksi MSG dosis 0,084 gr/ekor/hr.

Kata kunci : MSG, Teh hijau, hepar, ginjal, dan testis