Detail Cantuman

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia. Hiperglikemia dapat menyebabkan risiko penyakit mikrovaskuler. Penderita DM yang mengalami komplikasi ginjal akan menurunkan filtrasi glomerulus sehingga kadar ureum, kreatinin tidak dapat diekskresikan bersama urin. Ureum merupakan produk akhir nitrogen dari katabolisme protein. Kreatinin merupakan hasil akhir metabolisme kreatin. Pemeriksaan ureum, kreatinin merupakan parameter pemeriksaan fungsi ginjal, apabila kadar ureum, kreatinin meningkat pada serum menandakan adanya kerusakan pada ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan kadar ureum, kreatinin dengan kadar glukosa pada penderita DM tipe 2 di wilayah Puskesmas Kalibaru. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik.

Bentuk penelitian yang digunakan cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah RW 03, RW 05, RW 07, RW 08, dan RW 09 kelurahan kalibaru. Penderita DM tipe 2 di wilayah Puskesmas Kalibaru sebanyak 43 responden. Jumlah responden dari 43 orang didapatkan kadar ureum tinggi (29 responden) dan kadar kreatinin tinggi (6 responden). Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji analisis menggunakan uji Shaphiro - Wilk dan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukan adanya kolerasi positif antara kadar ureum, kreatinin dengan kadar
glukosa pada penderita DM tipe 2.

Hasil uji kolerasi antara kadar ureum, kreatinin dengan kadar glukosa dengan nilai sig (P Value > 0,05) artinya tidak terdapat hubungan antara kadar ureum, kreatinin dengan kadar glukosa pada penderita DM tipe 2 secara signifikan.

Kata kunci : Diabetes, Ureum, Kreatinin, Glukosa