Detail Cantuman

Periode emas 1000 hari awal kehidupan manusia sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun merupakan waktu penting dalam menentukan derajat kesehatan seseorang. Pemenuhan asupan yang adekuat dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Ketika bayi sudah berusia 6 bulan, pemberian ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi maka MP-ASI perlu diberikan sesuai dengan waktu, frekuensi, dan jenisnya. Pemberian makanan yang beragam dan seimbang juga perlu diperhatikan agar bayi memiliki status gizi yang baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik pemberian MPASI dan keragaman konsumsi pangan pada bayi usia 6-24 bulan dengan indikator status gizi (BB/U) di Desa Srikamulyan,
Kabupaten Karawang tahun 2019. Data penelitian diambil dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Data asupan diambil menggunakan formulir food recall 2x24 jam dan data status gizi diambil melalui pengukuran antropometri BB/U. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional. Sampel diambil secara purposive sampling dengan menggunakan uji Fisher’s Exact.

Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara praktik pemberian MPASI berdasarkan waktu (p=1,000), berdasarkan frekuensi (p=0,437), berdasarkan jenis (p=1,000) dengan status gizi bayi usia 6–24 bulan. Tidak terdapat pula hubungan yang signifikan antara keragaman konsumsi pangan dan status gizi bayi usia 6–24 bulan (p=1,000).

Kata kunci: Praktik Pemberian MP-ASI, Keragaman Konsumsi Pangan, Status Gizi (BB/U) bayi usia 6-24 bulan