Detail Cantuman

ABSTRAK
Pendahuluan: Remaja merupakan salah satu kelompok yang memiliki risiko mengalami gizi lebih.
Salah satu penyebab kejadian gizi lebih pada kalangan remaja di Indonesia yaitu perubahan gaya
hidup. Gaya hidup yang mengalami perubahan diantaranya yaitu aktivitas fisik yang kurang, kualitas
tidur yang buruk karena padatnya kegiatan sehari-hari serta pola konsumsi makanan dan minuman
manis, berlemak, serta cepat saji lebih digemari dibandingkan dengan konsumsi sayur dan buah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan frekuensi konsumsi minuman manis berkafein
dan kualitas tidur dengan status gizi pada remaja di SMAN 5 Tambun Selatan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik yang
menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 101 orang yang diambil dengan
teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner Food Frequency
Questionnaire (FFQ) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) serta penentuan status gizi remaja
diperoleh dari z-score IMT/U.
Hasil: Hasil penelitian menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa p-value pada masingmasing variabel penelitian yaitu frekuensi konsumsi minuman manis berkafein (0,045) dan kualitas
tidur (0,797).
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan bermakna antara frekuensi
konsumsi minuman manis berkafein dengan status gizi dan tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan status gizi pada remaja di SMAN 5 Tambun Selatan.

Kata Kunci : konsumsi minuman manis berkafein, kualitas tidur, remaja, status giz