Detail Cantuman

ABSTRAK
Pendahuluan: Boba merupakan topping minuman yang didasarkan teh, susu, ataupun jus.
Berdasarkan data survei, didapatkan hasil responden menyukai minuman menggunakan topping boba
sebanyak 71%. Target pasar minuman ini adalah remaja yang menyukai minuman manis. Remaja
merupakan salah satu kelompok rawan terkena anemia, didapatkan hasil prevalensi anemia di
Indonesia dengan umur 15-24 tahun sebesar 32%. Anemia dapat dicegah dengan cara konsumsi
makanan mengandung zat besi, contoh bahan makanan yang mengandung zat besi adalah buah bit dan
kacang merah dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pada produk boba kemudian akan menjadi
produk yang mengandung zat besi dan diharapkan dapat membantu remaja anemia. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis karakteristik mutu, daya terima, dan zat gizi pada produk boba.
Metode: Desain penelitian ini eksperimental dengan metode Rancangan Acak Lengkap 2 faktor terdiri
dari 3 taraf perlakuan. Penelitian dilakukan pada 40 responden yang merupakan panelis tidak terlatih.
Analisis data statistik dengan Friedman Test dan dilanjutkan dengan uji Wilcoxon.
Hasil: Hasil analisis organoleptik, hedonik, dan kadar abu didapatkan perlakuan F3 lebih unggul
dengan penambahan buah bit 80g dan bubuk sari kacang merah 20g. Hasil uji kadar air didapatkan
perlakuan F1 lebih besar dengan penambahan buah bit 60g dan bubuk sari kacang merah 40g. Hasil uji
kadar zat besi didapatkan perlakuan F2 lebih unggul dengan penambahan buah bit 70g dan bubuk sari
kacang merah 30g.
Kesimpulan: berdasarkan penelitian hasil analisis sensori terdapat perbedaan yang signifikan pada
aroma, warna, rasa, dan tekstur. Hasil analisis kesukaan panelis diperoleh perlakuan F3 paling disukai.
Hasil uji zat kadar air terbesar didapatkan perlakuan F1, uji kadar abu terbesar didapatkan perlakuan
F3, dan uji kadar zat besi terbesar didapatkan perlakuan F2 sebesar 2,55mg/ 100g.

Kata Kunci : Boba, Buah Bit, Kadar Zat Besi, Sari Kacang Merah